Home / Artikel / Lembar Kita / Loving and Forgiving

Loving and Forgiving

Love,

Love atau cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta juga merupakan sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. 

Jadi cinta adalah suatu perasaan yang positif, diberikan pada manusia atau benda lainnya. Dapat dialami oleh semua makhluk. Ungkapan cinta digunakan untuk meluapkan perasaan seperti perasaan terhadap keluarga, teman-teman, perasaan yang romantik, perasaan yang hanya merupakan keinginan hawa nafsu (eros), perasaan kepada sesama atau kasih sayang (agape), perasaan terhadap diri sendiri (narsisisme), perasaan terhadap sebuah konsep tertentu, terhadap negara (patriotisme), dan terhadap bangsa (nasionalisme).

Cinta melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada 5 syarat untuk mewujudkan cinta kasih yaitu : perasaan, pengenalan, tanggung jawab, perhatian dan saling menghormati. Erich Fromm, seorang psikolog sosial dalam buku The Art of Loving menyatakan bahwa keempat gejala : care, responsibility, respect dan knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai.

Forgive,

Forgive berarti memaafkan, mengampuni. Tanpa merendahkan hati dan rela berkorban, memaafkan menjadi hal yang sangat sulit. Memaafkan berarti kita membebaskan lawan, juga berarti menyerah pada tuntutan kita sendiri, siap diperlakukan tidak adil serta siap terluka dan siap dikecewakan.   

Jika kita ingin melihat betapa luar biasanya kuasa cinta itu maka kita harus masuk dalam pengalaman memaafkan. Pengalaman memaafkan adalah pengalaman bebas dari kepahitan, kemarahan dan kebencian. Karena itu, memaafkan membutuhkan ketrampilan mengolah hati, emosi dan pikiran. Keadaan ini memerlukan proses.

Proses atau langkah-langkah untuk memaafkan orang lain yaitu dengan mengakui kebutuhan untuk mengampuni merupakan tanda kesehatan mental yang baik dan bukti sikap yang jujur, mengakui emosi yang negatif dan belajar mengampuni. Mengampuni bukan sekedar melupakan kesalahan orang tetapi juga memaafkan orang untuk kesalahan yang telah diperbuatnya dengan cara yang sederhana yaitu berdoa pada saat terluka, nyatakan bahwa DIA telah lebih dahulu mengampuni kita sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukan itu.

Loving and forgiving,

Mencintai dan memaafkan adalah dua inti pembelajaran bagi perkembangan individu dan pemulihan dari suatu kesalahan. You cannot love if you cannot forgive (Kemi Sogunle).

Dari manakah rasa kasih sayang dan rasa memaafkan itu berasal?

Rasa kasih, cinta datang dari Sang Pencipta. Cinta kasih menurut kitab suci adalah suatu pendekatan dengan orang lain secara kuat dan juga adanya komitmen untuk saling percaya dan saling memikirkan satu sama lain serta tidak tergantung dari perasaan semata. Sesuai dengan 1 korintus 13: 1-13.

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan, dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.  

Kasih tidak berkesudahan,

Kasih itu memaafkan.

Yovita Hartantri

http://kdkkb.id

Meneladani Bunda Maria ~ “Fiat Voluntas Tua”

Sudah selayaknya, bahwa bunda Allah menikmati keistimewaan Putra dan dihormati oleh seluruh ciptaan sebagai ibu …

One comment

  1. Anggraini Widjajakusuma

    Tulisan yang sangat bagus dr. Yovita….. Terima kasih…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *