Puisi Duet
PELANGI UNTUK SAHABATKU (II)
Sebuah busur terentang di kaki langit
Kala senja bergerimis tipis
memeluk hati kita yang ragu
di simpang jalan itu
Busur itu melengkung membentuk senyum.
Warnanya merah jingga dan kuning
lalu biru dan ungu.
“Berjalanlah mengikuti kata hatimu”, katanya,
“sekalipun kita tak pernah memiliki warna hijau bersama”.
“Alam akan melengkapinya
dengan hijaunya pucuk-pucuk pinus
sepanjang jalan setapak
Agar hati kita tetap seiring
saat melangkah ke arah berbeda”.
Kita tak ragu,
simpang jalan adalah tempat langkah menjauh
dalam debar yang indah.
Sebelum berpencar,
kusematkan hijaunya daun pinus
pada busur pelangi
kuhadiahkan padamu.
KPKDG, Bandung, 12 Mei 2017.
Waty S.H & Dedeh Supantini