Teman sejawat terkasih, di manapun berada.
Salam sehat dan sejahtera. Tidak terasa setengah tahun berlalu sejak artikel-artikel diunggah di laman KDKKB pertengahan tahun ini. Tentunya masih kita ingat bagaimana mencekamnya pertengahan tahun 2021 ini: kasus COVID-19 meroket naik sehingga fasilitas kesehatan kewalahan menampung pasien-pasien yang membutuhkan perawatan. Suara sirine ambulans meraung-raung setiap beberapa menit sekali. Doa-doa dipanjatkan untuk keselamatan jiwa-jiwa.
Barangkali pada masa itu kita sebagai tenaga medis tidak sempat lagi khawatir dengan keselamatan diri. Yang kita lakukan hanyalah mencoba sekuat tenaga menolong siapapun yang minta bantuan karena terkena COVID-19. Apa yang mendorong kita untuk melakukan semua itu? Selain mengingat Janji Dokter yang kita angkat ketika lulus, sebenarnya ada suara Roh Kudus berbisik dalam hati kita, mengingatkan kita akan Firman-Nya dalam Mat. 25: 36b, di mana Kristus mengidentifikasikan Diri-Nya sebagai orang sakit yang dilawat ataupun menderita: “… ketika Aku sakit, kamu melawat Aku”.
“Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku”. Inilah landasan, semangat dari karya pastoral kesehatan. Semangat yang menjiwai hidup kita untuk membaktikan diri bagi sesama, dalam keadaan apapun. Sebab Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia yang hadir dalam sesama yang menderita: “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Dan suara-Nya ini selalu terdengar, menggema di sepanjang jalan pengabdian kita, menunggu kita untuk menanggapinya dengan cinta yang besar.
Kini, di hari-hari menjelang Natal, kita diajak kembali merenungkan tujuan Allah mengutus Putra Tunggal-Nya ke dunia: untuk menjadi seorang di antara kita, menjadi sesama kita, merasakan penderitaan manusia yang terberat sekalipun, demi menebus dosa kita semua. Tuhan lahir ke dunia untuk menjadi sahabat seperjalanan, sahabat dekat yang mengerti penderitaan kita, yang menolong kita untuk bangkit, namun sekaligus memanggil kita untuk melakukan tindakan cinta: melawat-Nya jika Dia datang secara incognito sebagai sesama yang sedang sakit dan menderita.
Selamat mempersiapkan hati menyambut kelahiran sahabat terbesar kita, Tuhan kita Yesus Kristus. Gloria in excelsis Deo.
Redaksi