Home / Artikel / Dokter dan Sang Kupu – Kupu

Dokter dan Sang Kupu – Kupu

KDKKB.id – Dear Doctors,

Di antara para anggota KDKKB, terdapat beberapa teman sejawat
yang juga penulis dan berhasil menerbitkan buku hasil karyanya.
Salah satunya adalah dr. Laniyati Hamijoyo, SpPD-KR, M.Kes. Pada
tahun 2017 beliau menerbitkan sebuah buku edukasi untuk
masyarakat awam bertajuk “Asa Untuk Sang Kupu-Kupu”
Pada kesempatan ini kita akan sedikit mengintip buku karya dr. Lani. .

Judul Buku: Asa Untuk Sang Kupu-Kupu
Penulis : dr.Laniyati Hamijoyo dan Sandra V.Navarra, M.D.
Penerbit : MIZAN PUBLISHING 2017
No. ISBN 9786024020606

Buku kecil dengan gambar sampul seekor kupu-kupu ini
memberikan edukasi tentang penyakit Lupus dengan cara yang
menarik, semenarik kupu-kupu yang memang melambangkan lupus.
Walaupun tujuan penulisan buku ini adalah edukasi, namun para
penulisnya –Lanny dan Sandra- memilih untuk melakukannya dengan
gaya berkisah yang ringan, dengan memaparkan perjalanan seorang
odapus (orang dengan lupus) bernama Anisa.

Dikisahkan Anisa yang baru didiagnosis sebagai penderita
lupus mencoba untuk memahami penyakitnya dengan berbagai
macam cara. Menghadiri pertemuan bulanan Komunitas Lupus,
berkonsultasi kepada dokter ahli reumatologi yang ramah bernama
dokter Wahyudi, berdiskusi dengan sesama odapus. Melalui catatan
Anisa dalam usahanya untuk memahami lupus, penulis masuk
dengan materi edukasi tentang penyakit lupus. Penjelasan tentang
gejala-gejala penyakit lupus, bagaimana mendiagnosisnya dan
bagaimana pengobatannya dijelaskan dengan tuntas melalui
jawaban-jawaban atas pertanyaan Anisa. Bahkan kriteria untuk
diagnosis lupus dari American College of Rheumatology (ACR) dan
SLICC, sekaligus uji-uji laboratoriumnya dituliskan di buku ini!

Selain membahas tentang penyakit lupus, buku ini juga
memberi tempat pada aspek psikologis odapus. Pertanyaan yang
diajukan oleh hampir semua penderita (apapun jenis
penderitaannya), yaitu “Mengapa harus aku?”, dibahas secara ringan
melalui diskusi Anisa dengan dokter reumatologi yang
menanganinya. Enam tahap pengalaman psikologis yang dialami oleh
penderita apapun, dijelaskan melalui obrolan Anisa dengan ibu Puri,
seorang odapus yang dijumpai Anisa di rumah sakit. Melalui
pertemuannya dengan kedua tokoh ini, Anisa merasa tahu lebih
banyak tentang lupus dan dapat mengatasinya. Ia bahkan dapat
mendiskusikan pilihan terapinya dengan orangtua dan dokternya.

Buku ini sangat empatik memandang odapus dan hadir
sebagai teman yang menguatkan odapus . Dua bab terakhir dari buku
ini bertajuk “Berpikir positif” dan “Masa Depan Cerah”. Secara brilian
penulis menutup tulisan tentang penyakit lupus dengan tulisan
motivasi yang memberi kekuatan ekstra bagi pembacanya, melalui
refleksi Anisa dan catatannya. Berpikir positif, itulah kata kunci yang
23
menjadi sumber kekuatan Anisa untuk menghadapi masa depan
cerah. Penulis menutup buku ini dengan jurnal Anisa: “Aku percaya
bahwa hidup adalah sebuat perjalanan. Selalu ada asa untuk kita,
para kupu-kupu. Kita harus melakukan yang terbaik dengan apa yang
Tuhan anugerahkan padamu”.

Saya merekomendasikan buku ini bagi siapapun. Bagi odapus
dan pendampingnya, untuk para calon dokter dan dokter, bahkan
bagi mereka yang belum pernah berhubungan dengan odapus. Salam
kasih.


(DH)
+++


http://kdkkb.id

Towards zero Thalassemia growth: Premarital Screening VS Prenatal diagnostic or IVF?

Edhyana Sahiratmadja1,2 1 Department of Biomedical Sciences, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran. Bandung, Indonesia 2 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *