Home / Materi Rekoleksi / Rekoleksi bersama R.D. Nikasius Jatmiko
KDKKB.id Rekoleksi
KDKKB.id

Rekoleksi bersama R.D. Nikasius Jatmiko


KDKKB.id – (Ernomo Agus Sudrajat)
Minggu 24 Maret 2019 tampak istimewa. Sejak pagi
para dokter berdatangan ke Gedung Bumi Silih Asih Keuskupan
Bandung untuk mengikuti rekoleksi yang dibawakan oleh
Romo moderator KDKKB, R.D. Nikasius Jatmiko. Sebagai
perkenalan, di awal acara Romo Jatmiko memperkenalkan
bahwa nama “Jatmiko” adalah kependekan dari “Jarang tidur
mikirin kolekte”. Perkenalan yang dibawakan dengan ringan
dan santai ini membuka hati para peserta sehingga dapat
mengikuti rekoleksi dengan ringan dan mendapat pencerahan.
Berikut ini adalah sedikit rangkuman yang dibuat oleh tim
buletin KDKKB.


Pengertian “Katolik”
Sebagai umat Katolik, sudahkah kita paham mengapa
kita disebut “Katolik”? Ternyata ada sejarahnya. Menurut
Romo Jatmiko, cikal bakal istilah Katolik itu digunakan
pertama kali yaitu oleh Ignatius ketika jaman kekaisaran
Trajanus.
Ignatius is the first to use name term ‘Catholic Church’
mean the faithful collectively: where the bishop appears,
there let the people be, as where Jesus Christ is, there is
Catholic Church.

Sepanjang sejarah Gereja, kita mengetahui banyak
orang Katolik mengalami penganiayaan bahkan pembunuhan,
demikian juga halnya dengan Santo Ignatius dari Antiokia
yang mencetuskan istilah “Katolik” tersebut. Kita sendiri
adalah umat Gereja Katolik Roma.
Mengapa ada istilah “Gereja Katolik Roma”? Karena ada
beberapa Gereja Katolik, yaitu: Gereja Katolik Roma, Gereja
Ortodok, Gereja Katolik Ritus Timur, Gereja Katolik
Angklikan.


Gereja Katolik Roma
Gereja Katolik Roma adalah Gereja Katolik yang berada
dibawah pimpinan Paus sebagai pengganti Petrus. Demikian
juga para Uskup sebagai jajaran pengganti para rasul.
Dalam kepemimpinan itu umat Katolik bersatu dan wujud
persatuan itu (Paus dan Uskup) selalu didoakan dalam Ekaristi.
Gereja Katolik lain tidak mempunyai kesatuan penuh
dengan Gereja Roma. Misalnya Gereja Katolik Ortodoks adalah
Gereja yang tidak mempunyai kesatuan penuh dengan gereja
Roma secara yuridis, dan memiliki pemimpin tertinggi
setingkat Paus yang disebut Patriakat atau Batrik. Salah satu
ciri khasnya terletak pada saat memulai doa dengan
membuat tanda salib, di mana tanda salib dibuat dengan
menggabungkan ibu jari, telunjuk dan jari tengah sebagai
simbol Trinitas.
Salah satu ajaran Gereja Katolik Roma adalah kita
mengimani bahwa Maria Bunda Yesus tetap perawan
walaupun Yesus lahir dari rahim Bunda Maria. Hal ini tidak
dapat dijelaskan secara ilmu Kedokteran. Secara teologi dapat
dianalogikan dengan peristiwa ketika Musa yang melihat api
yang menyala disemak semak tapi semak itu tak terbakar.
Tidak dapat dijelaskan dengan nalar, hanya dapat diimani.


Ora et Labora
Sebagai seorang beriman yang dewasa, kita harus
melaksanakan Ora et Labora secara seimbang. Ketika salah
satu pincang maka dapat menjadi bumerang bagi diri kita
sendiri. Contoh pelaksanaan Ora et Labora yang benar adalah
berdoa sambil bekerja. Misalnya para ibu dapat berdoa sambil
memotong bawang, kita dapat berdoa sambil bepergian dan
sambil melakukan apapun kegiatan. Kita berdoa agar
mendapat penyertaan Tuhan dalam pekerjaan kita.
Puasa pada Masa Prapaska
Umat Gereja Katolik melakukan puasa dan pantang
pada masa Prapaska. Puasa wajib dilakukan pada hari Rabu
Abu dan Jumat Agung, pantang daging setiap hari Jumat.
Namun dapat dijalankan pantang lainnya dalam rangka mati
raga. Mengenai puasa ini, kita melihat bahwa saat berpuasa
akan ada cobaan, sebab Yesus juga dicobai setelah melakukan
puasa.


Fides Quae
Fides Quae merupakan pengalaman iman. Mungkin
suatu pengalaman iman awalnya bersifat personal, namun
lambat laun ketika ada kesamaan makna dalam pengalaman
iman itu maka dibentuklah sebuah regula yang memberi
wadah yang sama akan iman itu. Wadah itu adalah agama.
Setiap agama mempunyai hak untuk menyatakan iman
mereka dengan rumusan doa yang telah dijadikan pernyataan
iman. Doa-doa Katolik yang sering kita doakan contohnya Doa
Bapa Kami, Salam Maria, Aku Percaya dan sebagainya.
Pernyataan iman saja (melalui doa dan ritual) apakah
cukup? Mengenai hal ini Paus menyatakan bahwa Iman
harus disertai dengan perbuatan yang nyata sebagai
pernyataan kasih pada Kristus melalui tindakan kasih kepada
sesama, karena Yesus pernah mengatakan “Jika kamu
mengasihi orang yang kecil ini , artinya kamu mengasihi Aku”.
Mengapa iman perlu dinyatakan dalam perbuatan?
Iman adalah relasi atau tanggapan manusia terhadap
pewahyuan ilahi. Tanggapan kita berupa iman harus semakin
kentara dengan cara diwujudkan dalam hidup pelayanan,
baik dalam keluarga , masyarakat, maupun Gereja Katolik.
Itulah pesan terutama dalam rekoleksi ini. Yaitu bahwa
harus ada perbuatan dalam kasih yang ditujukan pada orang
lain yang didasari Cinta Kasih pada Kristus.
Rekoleksi yang dihadiri oleh 75 peserta ini kemudian
ditutup dengan Misa dan dilanjutkan ramah tamah sambil
menyantap hidangan.
Terimakasih kepada panitia, koor KMK FK UNPAD, para
dokter, dokter gigi dan mahasiswa yang telah hadir dan
memeriahkan acara.
Shalom Elekhem E.A.S

http://kdkkb.id

Orang Terpandai di Dunia

Sylvia Tanumiharja KDKKB.id – Suatu Minggu sore seorang dokter, seorang eksekutif yang tinggi hati, bocah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *