Home / Artikel / Milenials Do / Lost and Found

Lost and Found

KDKKB.id – (Divisi Rohani KMK FK Unpad) – “OH TIDAK, AKU TERSESAT!!” adalah kata – kata yang tidak diinginkan penjelajah manapun, bahkan bila ia seorang penjelajah profesional. Tidak terbayang apa yang akan terjadi bila kita tersesat di hutan, gunung, atau tempat lainnya. Rasa takut, cemas, dan sedih semua bercampur menjadi satu. Satu pertanyaan muncul: Bagaimana bila kita tersesat dalam menjalani hidup? Sebelumnya,marilah kita menyimak perumpamaan tentang domba yang hilang dari Lukas 15 :
3-7 sebagai berikut:


Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetanggatetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh
sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.


Ayat tersebut membicarakan tentang cinta Allah yang
sangat besar terhadap manusia. Sang gembala memiliki
100 ekor domba yang menjadi tanggungjawabnya.
Domba-domba tersebut merupakan bagian dirinya
sehingga tidak ada alasan untuk tidak mencari dombanya yang hilang.
Domba yang hilang menggambarkan manusia yang sering kali mengingkari Tuhan yang amat mencintai kita. Kita mengabaikan kasih-Nya, jatuh dalam dosa dan mau meninggalkan jalan Tuhan. Namun, seperti gembala, Tuhan tidak ingin membiarkan kita hilang dan tersesat.

Sekalipun kita menghilang. Ia tetap setia mencari dan menemukan kita. Sebab kasih-Nya pada orang benar dan pendosa tetaplah sama, tanpa pandang bulu. Inilah cintaTuhan yang tidak dapat diukur oleh kalkulasi manusia. Sebuah cinta tanpa kalkulasi. Tuhan begitu
mengasihi manusia, karena kita berharga di mata-Nya. Mungkin beberapa di antara kita berpikir bahwa dosa yang dimiliki sudah terlalu berat dan tidak ada celah untuk kembali ke jalan yang benar. Satu hal yang perlu diketahui bahwa kebesaran Allah mampu menandingi segala dosa manusia. Apa yang terlalu besarbagi Allah
yang MahaBesar? Tidak ada. Sadar ataupun tidak, Allah telah mengizinkan Anda untuk membaca hingga kalimat ini bukan karena suatu kebetulan, tetapi karena Ia sayang dan ingin anda untuk kembali ke dalam pelukanNya. Untuk itu, marilah bertobat dan surga akan bersorak sorai menemukan satu dombanya yang telah kembali.

Ya Tuhan, aku begitu berharga di mata-Mu sehingga sekalipun aku tersesat dan jatuh dalam dosa, Engkau tetap mencari dan menyelamatkanku. Aku sungguh menyesal atas segala dosa-dosaku dan memohon belas kasihMu untuk mengampuni dan membimbingku ke jalan yang benar. Roh Kudus, aku mohon perlindunganMu dalam segala tindakan yang akan kulakukan agar terhindar dari dosa. Doa ini kupanjatkan hanya kepadaMu, Allah sejati, Raja dari segala raja. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *